Inspirasi bisa datang dari mana pun. Salah satunya datang dari Muhammad Arifin, sosok konten kreator dibalik akun YouTube Disabilitas Punya Cara. Melalui akun tersebut, Arifin membagikan konten tentang pekerjaan konstruksi bangunan. Pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah tersebut kini telah sukses memperoleh 818K subscribers YouTube. Sebagai sosok inspiratif di dunia konstruksi, Arifin pun bergabung dalam komunitas tukang bangunan pertama di Indonesia, Gnetion dari GIAS Group.
Arifin telah menjajaki karier sebagai pekerja konstruksi bangunan sejak tahun 2000. Sepak terjang kariernya di bidang ini pun bisa dikatakan tak selalu berjalan mulus. Dalam dunia konstruksi, dirinya kerap berpindah-pindah bagian. Mulai dari bagian pembangunan, bagian pemotongan kayu hingga pengerjaan batu-batuan material.
“Jadi saya gak mau fokus di satu tempat aja. Karena kan kalau di proyek itu ada masing-masing bagian ya, ketika saya ada kesempatan di kayu saya belajar di sana, terus juga kalau ada kesempatan di batu saya ambil juga. Saya memanfaatkan waktu dan kesempatan lah,” ujar Arifin.
Namun, sayangnya pada tahun 2015 Arifin mengalami musibah berupa kecelakaan kerja yang menyebabkan dirinya harus kehilangan tangan kanannya. Kejadian itu terjadi saat Arifin sedang bekerja memasang baja ringan. Tetapi tak terduga, peristiwa nahas menghampiri Arifin. Dirinya terkena sengatan listrik. Hal ini membuat Arifin harus dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi. Serta, harus merelakan tangan kanannya.
Musibah yang menimpa Arifin justru menjadi titik balik karier dirinya menjadi lebih baik. Beberapa kliennya kembali menggunakan jasa Arifin di bidang konstruksi. Bila sebelumnya, Arifin bekerja secara langsung. Kini dirinya telah menjadi mandor konstruksi. Sebagai mandor konstruksi, Arifin pun bertanggung jawab untuk mengawasi jalannya proyek agar bisa berjalan sebagaimana mestinya. Untuk menjawab kepercayaan tersebut Arifin tertarik untuk belajar di dunia konstruksi lebih jauh.
“Setelah kecelakaan kan lebih banyak waktu luang ya karena udah jadi mandor. Di saat itu saya sering nonton YouTube, karena saya diberi mandat untuk mengawasi atau mengontrol bangunan.Jadi saya banyak belajar di sana,” tutur Arifin.
Saat menonton YouTube, ada beberapa hal yang menarik perhatian Arifin. Dirinya menemukan konten tentang konstruksi bangunan yang mana pada video tersebut dipenuhi oleh komentar negatif, seperti “mas caranya salah”, “harusnya pemasangan begini mas” dan lain sebagainya. Dari sinilah Arifin mulai terpikir untuk membuat konten tentang konstruksi bangunan di YouTube.
Pada tahun 2018, Arifin mulai giat untuk mengunggah video-video dirinya saat melakukan pekerjaan konstruksi. Puncaknya pada saat Covid-19 tengah melanda. Salah satu konten Arifin ada yang viral sehingga membuat dirinya memperoleh 30 ribu subscriber.
Seiring berjalannya waktu sosial media Arifin dengan nama akun Disabilitas Punya Cara pun kian dikenal oleh masyarakat. Selain mempunyai 800 ribuan subscriber YouTube, Arifin juga memiliki 400 ribuan follower Instagram dan 200 ribuan follower TikTok.
Popularitas yang dimiliki oleh Arifin tidak membuatnya merasa puas dalam belajar. Untuk mengatasi rasa hausnya akan ilmu pengetahuan di bidang konstruksi, Arifin pun bergabung dalam komunitas Gnetion pada Jumat (18/8).
Gnetion sendiri merupakan komunitas yang menaungi aplikator (tukang bangunan) dengan lebih dari 2000 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan bergabung dalam komunitas Gnetion, nantinya para aplikator akan memperoleh beragam benefit. Mulai dari relasi yang lebih luas, ilmu dan wawasan tentang dunia konstruksi langsung dari pakarnya, serta peluang untuk mendapat income lebih tinggi.
“Dengan saya gabung komunitas Gnetion, saya akan bisa ketemu banyak anggota satu profesi. Di sini kita bisa sepaham dan saat kita bertemu, berkumpul bisa sharing pengaman lah. Jadi alasan tujuan saya bergabung di Gnetion itu ingin lebih banyak belajar. Cukup senang lah saya gabung komunitas Gnetion,” jelas Arifin.
Arifin menambahkan, komunitas Gnetion bisa menjadi tempat terbaik baginya untuk bisa memperoleh ilmu secara nyata dan sesuai dengan pengaplikasiannya. Ilmu tersebut bisa mencakup banyak hal mulai dari Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3), proses kerja konstruksi terkini hingga perkakas dan material bangunan terbaru.
Melalui komunitas Gnetion, GIAS Group berkomitmen untuk memastikan konsumen memperoleh hasil akhir konstruksi dengan mutu dan kualitas terbaik. Upaya ini telah dilakukan oleh GIAS Group sejak tahun 2018 dengan membangun komunitas aplikator yang cepat, hebat, profesional, tersertifikasi, serta bisa menjadi rekan bisnis dalam dunia bahan bangunan.
Head of Marketing Division GIAS Group, Randu Arifiant memberi sambutan hangat atas bergabungnya Arifin pada komunitas Gnetion. Randu menyebut bahwa Arifin akan menjadi sosok inspirasi baru untuk rekan-rekan aplikator lainnya.
“Kehadiran Arifin di komunitas Gnetion akan memberi suntikan motivasi untuk kami. Walau dengan keterbatasannya, Arifin tetap mempunyai keinginan kuat untuk terus belajar mendalami ilmu di dunia konstruksi. Kami harap Gnetion akan menjadi wadah yang tepat bagi Arifin untuk memperoleh ilmu melalui mentor dan praktisi ahli dari Gnetion,” tutur Randu.
Bagi masyarakat yang ingin kenal lebih dekat dengan Gnetion bisa mengunjungi Instagram resmi @gnetion.id dan website gnetion.academy. Aplikator Hebat Dimulai Di sini!